⏩CLICK HERE TO GET THE PDF DOCUMENT⏪
PENGELOLAAN SERTA PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR SEBAGAI PENUNJANG KEEFEKTIFAN KERJA PEGAWAI
Makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Manajemen Kantor
Dosen : Sholihati Amalia , S.Sos., M.Pd.
Oleh:
Nadya Syfa P Lontoh
NIM.155211053
PROGRAM STUDI DIII-ADMINISTRASI BISNIS (KELAS 2B)
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
ABSTRACT
In office activities, office facilities and infrastructure are the main
factors affecting all activities of the office in order to launch all
activities or activities that take place in an office. This paper aims to know
more about the scope of facilities and infrastructure in the office, to know
how the management of office facilities and infrastructure, and to know how the
process of maintenance of facilities and infrastructure that exist in the
office.
Keywords: Facilities and Infrastructure Office, Management, Maintenance.
ABSTRAK
Dalam kegiatan
perkantoran, sarana dan prasarana kantor merupakan faktor utama yang
mempengaruhi segala kegiatan kantor tersebut demi melancarkan segala aktivitas
atau kegiatan yang berlangsung dalam sebuah kantor. Makalah ini bertujuan untuk lebih mengetahui
mengenai ruang lingkup sarana dan prasarana dalam kantor, mengetahui bagaimana
pengelolaan sarana dan prasarana kantor, serta mengetahui bagaimana proses
pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada dalam perkantoran.
Kata kunci: Sarana dan Prasarana Kantor, Pengelolaan, Pemeliharaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sarana dan prasarana kantor merupakan hal yang sangat mendukung lancarnya kegiatan kantor. Kelancaran aktivitas kantor bukan saja ditentukan oleh keahlian orang yang bekerja (staf kantor) tetapi juga ditentukan seberapa besar dukungan sarana dan prasarana yang ada di kantor tersebut.
Sarana dan prasarana kantor merupakan hal yang sangat mendukung lancarnya kegiatan kantor. Kelancaran aktivitas kantor bukan saja ditentukan oleh keahlian orang yang bekerja (staf kantor) tetapi juga ditentukan seberapa besar dukungan sarana dan prasarana yang ada di kantor tersebut.
Ambilah contoh
suatu kantor yang rata-rata tenaganya cukup ahli, tetapi sarana yang ada untuk
bekerja sangat minim, misal untuk mengetik hanya ada mesin tik, untuk mengirim
berita hanya ada pos, tanpa ada panduan dan ketentuan lainnya. Kondisi seperti
ini sudah pasti pengiriman dan pemrosesan data serta pengiriman berita cukup
panjang dan memakan waktu yang lama. Padahal saat ini dituntut kecepatan,
ketetapan dan kualitas hasil dari pekerjaan kantor. Oleh karenanya diperlukan
kelengkapan sarana dan prasarana kantor.
Selain kelengkapan, dalam pemakaiannya juga diperlukan pengelolaan yang
baik serta pemeliharaan yang baik pula demi kelancaran kegiatan perkantoran dan
keefektifan kerja pegawai.
1.2 Identifikasi Maslah
1.3 Tujuan
1.2 Identifikasi Maslah
- Apa yang dimaksud sarana dan prasarana kantor?
- Apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana kantor?
- Apa yang dimaksud pengelolaan sarana dan prasarana kantor?
- Bagaimana cara mengelola sarana dan prasarana kantor?
- Apa yang dimaksud pemeliharaan sarana dan prasarana kantor?
- Bagaimana cara memelihara sarana dan prasarana kantor?
1.3 Tujuan
- Mengetahui dan memahami mengenai sarana dan prasarana kantor.
- Mengetahui bagaimana mengelola sarana dan prasarana kantor.
- Mengetahui bagaimana cara memelihara sarana dan prasarana kantor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sarana dan
Prasarana Kantor
2.1.1 Sarana Kantor
Menurut Darsini
dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Sarana Prasarana Rekreasi dikemukakan
bahwa sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai makna dan tujuan.
Moenir (1992 :
119) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan
kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam
pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang
berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir,
jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat
yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan
peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2002: 999) sarana merupakan segala sesuatu (bisa
berupa syarat atau upaya) yang sapat dipakai sebagai alt atau media dalam
mencapai maksud atau tujuan.
Sarana kantor
sangat berperan penting dalam proses pelaksanaan kegiatan kantor. Sarana kantor
sebagai alat atau benda bergerak yang secara langsung digunakan dalam proses
penyelesaian tugas dan pekerjaan kantor. Hal tersebut juga disampaikan oleh Sri
Endang R, Sri Mulyani dan Suyyety (2010: 43) yang menyatakan “Sarana kantor itu
lebih ditujukan untuk benda-benda bergerak seperti komputer dan mesin-mesin”.
Pendapat lain
juga dikemukakan oleh Donni Juni Priansa dan Agus Garnida (2013: 223) yang
menyatakan “Sarana kantor berarti alat langsung yang digunakan untuk
melaksanakan proses kegiatan kantor”.
Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Kerja Pemerintah Daerah Pasal 1 juga menjelaskan bahwa sarana kerja
kantor adalah suatu fasilitas yang secara langsung berfungsi sebagai penunjang
proses penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam mencapai sasaran yang
ditetapkan, antara lain: ruangan kantor, perlengkapan kerja dan kendaraan
dinas.
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa sarana kantor
merupakan sesuatu fasilitas pelengkap berupa barang atau benda bergerak yang
secara langsung dapat digunakan untuk memudahkan pelaksanaan proses kegiatan
kantor dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh sarana kantor
seperti meja, kursi, tempat penyimpan dokumen, mesin-mesin kantor,
peralatan/perlengkapan kantor dan lain sebagainya.
2.1.2 Prasarana Kantor
Prasarana
kantor adalah segala sesuatu berupa non fisik yang menjadi pedoman, patokan,
ataupun standar bagi orang-orang dalam bekerja di kantor tersebut. prasarana
kantor ini membimbing orang-orang bekerja sesuai aturan yang berlaku. Biasanya
prasarana ini berupa manual kantor, operational books, sop (standar operating procedure), buku
petunjuk pelaksanaan kantor dan lain sebagainya (Chaniago : 2013).
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008: 1099) pengertian “Prasarana adalah segala yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses”. Definisi tersebut,
dapat diartikan prasarana kantor merupakan fasilitas tempat (barang tidak
bergerak) yang digunakan untuk menunjang sarana kantor dalam mencapai tujuan
usaha atau organisasi. Hal ini juga didukung oleh pendapat Sri Endang R, Sri
Mulyani dan Suyyety (2010: 43) yang menyatakan “Prasarana kantor itu lebih
ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, ruang, dan
tanah”.
Secara
etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga,
uang,dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan. misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dsb.
- Prasarana Perkantoran dapat dibagi menjadi dua kelompok penting, yaitu :
- Perabot dan Tata Ruang. Prasarana ini meliputi meja kursi, perabot system, tempat kerja unit peraga visual, tata ruang, dan jenis-jenis kantor.
- Kondisi Fisik. Prasarana ini meliputi dekorasi, kebersihan, ventilasi, suhu, penerangan, akustik, kesehatan, dan keselamatan
Menurut Subagyo
MS (1990: 10) dalam bukunya Manajemen Logistik menye-butkan bahwa fungsi-fungsi
manajemen sarana dan prasarana terdiri dari:
- Perencanaan kebutuhan barang.
- Penganggaran.
- Pengadaan.
- Penyimpanan dan penyaluran.
- Pemeliharaan.
- Penghapusan.
Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Kerja Pemerintah Daerah Pasal 1 juga menjelaskan bahwa prasarana
kerja kantor adalah fasilitas yang secara tidak langsung berfungsi menunjang
terselenggaranya suatu proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya, seperti gedung kantor, rumah jabatan dan
rumah instansi. Prasarana ini merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
kegiatan yang sifatnya permanen atau tetap seperti gedung, lapangan, aula dan
sebagainya dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dari beberapa
definisi sarana dan prasarana kantor dapat disimpulkan bawa sarana dan
prasarana kantor secara garis besar tidak jauh berbeda. Sarana dan prasarana
merupakan alat penunjang suatu proses dan upaya yang dilakukan oleh suatu
perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuannya.
2.2 Jenis Sarana dan Prasarana Kantor
Mulyani dalam Modul
memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran mengemukakan
bahwa ada enam jenis sarana dan prasarana kantor, yaitu sebagai berikut:
- Bekal/peralatan kantor (office supplies)
- Mesin-mesin kantor (office machine)
- Mesin komunikasi kantor
- Perabot kantor (office furniture)
- Interior kantor (office arrangement)
- Tata ruang kantor (office lay out)
- Berikut uraian penjelasan dari enam jenis sarana dan prasarana kantor tersebut:
A. Bekal Kantor/Peralatan (Office Supplies)
Setiap kantor
memerlukan bermacam-macam perbekalan kantor untuk melaksanakan kegiatan
administrasi maupun kegiatan operasional lainnya. Vida Hansa Farida, Lilis
Nurlaela dan Asep Sumaryana (2004: 20) menyatakan “Perbekalan kantor adalah
semua perbekalan ataupun peralatan yang berupa barang-barang kantor yang
diperlukan untuk menunjang lancarnya pekerjaan kantor dalam usaha pencapaian
tujuan organisasi”.
Pendapat
berikutnya disampaikan oleh Joko Kumoro (2000: 82) yang menyatakan bahwa
“Perbekalan kantor (office supplies) yaitu benda-benda habis pakai sebagai
bahan untuk melaksanakan kegiatan tatausaha”.
Pendapat lain
juga disampaikan oleh Sutrisno dan Suherman (2007: 12) yang
menyatakan
“Perbekalan kantor merupakan semua barang yang diperlukan baik barang bergerak
maupun barang tidak bergerak sebagai sarana pendukung pelaksanaan tugas”.
Perbekalan
kantor sebagai sarana pendukung dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan di suatu
lembaga memiliki beberapa macam.
Adapun macam-macam
perbekalan kantor menurut para ahli. The Liang Gie (2000: 221) menyatakan
macam-macam perbekalan kantor untuk menunjang lancarnya perkejaan kantor dalam
usaha pencapaian tujuan organisasi antara lain meliputi:
- Barang lembaran, misalnya kertas tik, karbon, berkas.
- Barang bentuk lainnya, misalnya lim, karet penghapus, tinta.
- Alat tulis, misalnya potlot, pulpen, cap nomor.
- Alat keperluan lainnya, misalnya alat pencabut jepitan kawat, mistar, bantalan cap.
- Mesin perkantoran, mesin tik, mesin hitung, mesin stensil.
- Perabotan perkantoran, misalnya meja, lemari, peti besi.
- Perlengkapan lainnya, misalnya lampu, permadani, kipas angin.
Pendapat lain
juga dikemukakan oleh Sutrisno dan Suherman (2007: 13) yang menyatakan
macam-macam perbekalan kantor dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Ditinjau
dari segi peralatannya, meliputi:
- Benda peralatan umum, seperti untuk kelas dan kantor,
- Benda peralatan khusus, seperti pembersih kamar mandi dan WC,
- Peralatan laboratorium, seperti rak dan OHP,
- Peralatan lain, seperti buku, benda pustaka, dan lain-lain.
2. Ditinjau
dari segi kegunaannya, meliputi:
- Benda peralatan untuk kelas, seperti meja, kursi, papan tulis.
- Benda peralatan untuk kantor, seperti almari, meja, kursi, telepon, mesin ketik, dan
- sebagainya.
3. Ditinjau
dari segi umum, meliputi:
- Benda tahan lama adalah benda-benda yang dapat dipergunakan terus menerus, untuk waktu yang relatif cukup (± 10 tahun), misalnya, peralatan kantor, meja kursi, dan lain sebagainya.
- Benda habis pakai adalah benda-benda yang apabila dipakai lekas habis, misalnya karbon, kertas, kapur tulis, dan lain sebagainya.
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa perbekalan kantor
merupakan barang-barang habis pakai yang digunakan sebagai penunjang kegiatan
kantor. Contoh perbekalan kantor yaitu kertas, tinta, karbon, pulpen, pensil,
da lain sebagainya. Adanya barangbarang perbekalan kantor dalam pelaksanaan
kegiatan kantor akan menciptakan benda-benda hasil kerja yang dapat berbentuk
warkat, formulir, laporan, surat, arsip, dokumen, buku, dan benda keterangan
lainnya.
B. Mesin Kantor (Office Machine)
Upaya untuk
menunjang kelancaran kegiatan kantor diperlukan mesin-mesin kantor yang
memadai. Sri Endang R, Sri Mulyani dan Suyyety (2010: 46) menyatakan bahwa
mesin-mesin kantor (office machine) adalah alat yang digunakan untuk
menghimpun, mencatat, mengolah bahanbahan keterangan dalam pekerjaan kantor
yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan magnetik.
Pendapat
berikutnya disampaikan oleh Joko Kumoro (2000: 81) yang menyatakan bahwa
mesin-mesin kantor (office machines) yaitu segenap alat yang dipergunakan untuk
menghimpun, mencatat, mengolah, mengirim, dan menyimpan bahan-bahan keterangan
dalam pekerjaan tatausaha yang bekerja secara mekanik, elektrik, elektronik
maupun magnetik.
Menurut
Sedarmayanti (2005:171) mesin kantor merupakan salah satu alat penunjang untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien.
Menurut Lina
Nurasih (2014:55) mesin-mesin kantor ialah semua benda yang dipergunakan untuk
membantu kelancaran tugas tata usaha, seperti mencatatn, mengganda, mengolah
kata yang bekerja secara otomatis, mekanis, sistematis, elektris, elektronik,
magnetik, dimana tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan
kantor.
Penggunaan
mesin-mesin kantor yang tepat baik dari segi jumlah mesin yang digunakan sangat
membantu dalam menunjang keberhasilan pekerjaan yang dilakukan. Menurut The Liang Gie (2007:229) jenis-jenis
mesin kantor tersebut antara lain:
1. Mesin ketik (typewriter)
2. Mesin dikter (dictating machine)
3. Mesin hitung (calculating machine)
4. Mesin keperluan surat-menyurat (mailing
equipment)
5. Mesin pengganda warkat
(duplicator/copier)
6. Mesin komunikasi (communication
equipment)
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa mesin-mesin kantor
merupakan segenap alat yang dipergunakan untuk menghimpun, mencatat, mengirim,
menggandakan, dan mengolah bahanbahan keterangan yang bekerja secara mekanis,
elektris, elektronik, magnetik atau secara kimiawi. Mesin-mesin kantor meliputi
komputer, laptop, LCD (Liquid Crystal Display), mesin tik manual dan
elektronik, mesin fotokopi, mesin penghancur kertas (paper shredder), mesin
pengganda dokumen, scanner, mesin absensi, mesin dikte, mesin hitung, mesin keperluan
surat-menyurat, mesin komunikasi dan kalkulator.
C. Mesin Komunikasi Kantor
Mesin
komunikasi kantor adalah sarana kantor yang digunakan untuk melakukan
komunikasi, baik di lingkungan organisasi sendiri maupun ke luar organisasi.
Contoh : telepon, interkom, faksimile dan telepon wireless.
D. Perabot Kantor (Office Furniture)
Setiap kantor
memerlukan perabot kantor yang disesuaikan dengan kebutuhan. Perabot kantor
yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan dapat menunjang kelancaran pekerjaan
kantor. Menurut Vida Hansa Farida, Lilis Nurlaela dan Asep Sumaryana (2004: 22)
“Perabot kantor adalah benda-benda kantor yang pada umumnya terbuat dari kayu,
yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas tata usaha”.
Pendapat
berikutnya dikemukakan oleh Joko Kumoro (2000: 81) yang menyatakan bahwa
“Perabotan kantor (office furniture) yaitu benda-benda kantor yang pada umumnya
terbuat dari kayu yang dipergunakan untuk melaksanakan tatausaha, khususnya
meja, kursi dan almari”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sri Endang R, Sri
Mulyani dan Suyyety (2010: 46) yang menyatakan “Perabot kantor adalah
benda-benda kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu pelaksanaan
tugas pekerjaan kantor”.
Perabot kantor
sangat berperan penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan kantor. Adapun
macammacam perabot kantor yang paling utama untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan kantor. Menurut Vida Hansa Farida, Lilis Nurlaela dan Asep Sumaryana
(2004: 22) “Perabot kantor yaitu meja tulis, meja mesin tik, dan komputer,
kursi, lemari yang dapat dikunci, rak buku/arsip, box, peti kayu”.
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa perabot kantor
merupakan bendabenda kantor yang pada umumnya terbuat dari kayu atau besi yang
digunakan untuk membantu pelaksanaan tugas pekerjaan kantor. Macam-macam
perabot kantor meliputi meja (meja tulis, meja mesin tik, dan meja komputer),
kursi, sofa (meja dan kursi tamu), rak buku, lemari, filing cabinet, papan
tulis, papan pengumuman, tempat majalah/koran dan meja resepsionis.
E. Interior Kantor (Office Arrangement)
Salah satu
faktor yang tidak kalah pentingnya dalam sarana prasarana kantor yaitu interior
atau hiasan kantor. Interior atau hiasan kantor dapat berfungsi untuk
menciptakan suasan kantor yang nyaman, indah dan serasi. Lingkungan kantor yang
dihiasi dengan hiasan kantor yang menarik dan ditata dengan baik maka akan
membuat orang tertarik dan betah berada dalam kantor.
Sri Endang R,
Sri Mulyani dan Suyyety (2010: 47) menyatakan “Interior kantor adalah
benda-benda kantor yang digunakan untuk menambah suasana jadi menyenangkan
sehingga memberi semangat dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan”.
Pendapat
berikutnya disampaikan oleh Joko Kumoro (2000: 81) yang menyatakan “Hiasan
kantor (office arrangement) adalah benda-benda kantor yang pada
umumnya untuk
menambah suasana menyenangkan ruangan, seperti bunga, gambar dinding dan
sebagainya”.
Pendapat lain
juga dikemukakan oleh Vida Hansa Farida, Lilis Nurlaela dan Asep Sumaryana
(2004: 24) yang menyatakan bahwa “Interior kantor dapat menciptakan suasana
kantor yang nyaman, indah dan serasi”.
Interior kantor memang sangat dibutuhkan dalam setiap kantor agar dapat
membuat orang merasa betah berada di kantor tersebut.
Prasarana
kantor yang berkaitan dengan interior kantor menurut Sri Endang R, Sri Mulyani
dan Suyyety (2010: 47) “Meliputi gambar presiden dan wakil presiden, gambar
lambang negara, bendera, struktur organisasi, lukisan, patung, vas bunga,
tanaman hidup/buatan, jam dinding atau jam meja, dan AC/kipas angin”. Pendapat
lain juga dikemukakan oleh Vida Hansa Farida, Lilis Nurlaela dan Asep Sumaryana
(2004: 24) yang menyebutkan bahwa “Interior kantor meliputi hiasan atau lukisan
dinding, bungabunga, akuraium, kolam, taman, dan benda-benda lain yang dapat
menambah rasa menariknya ruangan kantor tersebut”.
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa interior atau hiasan
kantor adalah benda-benda yang dapat digunakan untuk menambah suasana kantor
menjadi nyaman, menyenangkan, indah dan serasi sehingga memberi semangat dan
kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor. Interior atau hiasan kantor
meliputi gambar presiden dan wakil presiden, gambar lambang negara, bendera,
struktur organisasi, lukisan, patung, vas bunga, tanaman hidup/buatan, jam
dinding atau jam meja, AC/kipas angin, bunga-bunga, taman, kolam, lampu-lampu
hias, dan benda-benda lainnya yang dapat menembah rasa menariknya ruangan
kantor tersebut.
F. Tata Ruang Kantor (Office Layout)
Tata ruang
kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan
perabotan kantor sesuai dengan luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia
sehingga memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada karyawan dan pekerja.
Menurut Drs.The
Liang Gie mengatakan “Tata Ruang adalah penyusunan alat-alat pada letak yang
tepat serta pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja bagi para
karyawannya”.
Sedangkan
menurut Litlefield & Petterson mengatakan “ Office lay out may be defined
as the arrangement of furniture and equipment within available flour space”
(tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabot dan alat
perlengkapan pada luas yang tersedia).
Drs. The Liang
Gie mengatakan bahwa tata ruangan yang baik mempunyai beberapa keuntungan,
diantaranya:
- Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai
- Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
- Mencegah para pegawai bagian lain terganggu oleh public yang akan menemui satu bagian lain.
- Memungkinkan pemakaian ruangan secara efisien.
- Pengawasan mudah dilaksanakan.
- Terciptanya suasana kerja yang menyenangkan.
Drs. Moekijat
mengatakan tata ruang yang baik akan memberikan manfaat sebagai berikut:
- Merecanakan suatu kantor dengan baik akan memberikan efisiensi melakukan pekerjaan.
- Penghematan penggunaan ruang lantai yang tepat.
- Pengawasan dapat dipermudah.
- Hubungan dapat dipercaya.
- Perlengkapan dan mesin kantor berguna lebih baik.
- Jalannya pekerjaan lebih lancar.
- Menambah kesenangan dan semangat bekerja bagi karyawan.
Berdasarkan
penjelasan para ahli tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa tata ruang
kantor adalah penentuan, penyusunan dan pengaturan ruangan kantor yang meliputi
perabot kantor dan alat-alat kantor pada tempat yang tepat sesuai dengan luas
lantai dan ruangan kantor yang tersedia sehingga memberikan kepuasan dan
kenyamanan kepada para pegawai dalam bekerja. Penyusunan tata ruang kantor yang
baik dapat dilakukan sesuai dengan langkahlangkah dalam menyusun tata ruang
kantor agar tata ruang kantor dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu
dengan membuat gambar denah kantor yang bersangkutan dengan mencantumkan
keterangan-keterangan mengenai tata letak meja, kursi, dan perabot lain dengan
memperhatikan letak pintu, jendela dan pilar gedung.
CONTOH LAYOUT KANTOR :
2.3 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kantor
Kebutuhan sarana dan prasarana di
kantor sangat banyak. Pengelolaan sarana dan prasarana kantor mempunyai peranan
yang sangat penting bagi terlaksananya aktivitas kerja pegawai. Pengelolaan
sarana dan prasarana kantor yang baik, efisien, dan efektif mutlak diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu kantor dalam melakukan pekerjaan kantor
membutuhkan dukungan sarana dan prasarana kantor yang memadai, agar tujuan
pelaksanaan pekerjaan kantor dapat tercapai dengan optimal. Kantor yang baik
tentunya memiliki sarana dan prasarana yang dapat menunjang pelaksanaan kerja
yang optimal.
Francis Lim
mengemukakan bahwa suatu sarana ialah suatu cara atau jalan yang melaluinya
sesuatu dipengaruhi dan dicapai (2008:48).
Berbeda dengan
Lim, Ibrahim Bafadal (2004), berani memberikan batasan secara eksplisit terkait
dengan manajemen sarana dan prasarana.
Ibrahim mengatakan manajemen sarana dan prasaran yang disebutnya juga
sebagai manajemen perlengkapan merupakan salah satu bagian kajian dalam
administrasi sekolah (school administration) atau administrasi pendidikan
(educational administration) dapat didefenisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan
semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien.
Manajemen
sarana dan prasarana adalah kegiatan/usaha yang mengatur dan mengelola semua
peralatan/ material terlaksanakannya suatu proses pendidikan di dalam sekolah
agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Manajemen ini
digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran. Sarana dan prasarana
adalah semua benda atau barang yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang
digunakan untuk menunjang terlaksanakannya proses pembelajaran yang langsung
maupun yang tidak langsung dalam sebuah pendidikan (Rohiat, 2008: 26). Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana,
meliputi perencanaan, pengadaan, pengaturan, dan penggunaan sarana dan
prasarana (Mulyono, 2008 : 169).
Sondang P.
Siagian (1992: 249) menyatakan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana kantor
adalah kegiatan operasional yang terlaksana dengan lancar, efisien dan efektif
dibutuhkan sarana tertentu yang harus tersedia dalam jumlah yang tepat, mutu
yang dapat diandalkan jenis yang sesuai dengan kebutuhan serta tersedia pada
waktu yang tepat.
Pendapat
berikutnya disampaikan oleh Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto (2004: 3)
yang menyatakan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana kantor meliputi:
1) Perencanaan
2)
Pengorganisasian
3) Pengawasan
4) Pengadaan
5)
Pencatatan/Inventarisasi
6) Penyimpanan
atau Penggudangan
7)
Pendistribusian
8) Pemeliharaan
9) Penghapusan
Pendapat lain
juga disampaikan oleh Donni Juni Priansa dan Agus Garnida (2013: 224) yang
menyatakan bahwa “Pengelolaan sarana dan prasarana kantor meliputi:
1) Perencanaan
2) Pengadaan
3) Penyimpanan
4) Distribusi
5) Penggunaan
6) Penghapusan
Sedangkan
menurut Sondang P. Siagian (1992: 250) “Langkahlangkah dalam proses pengelolaan
sarana dan prasarana kantor, antara lain:
1) Perencanaan
Kebutuhan
2) Pengadaan
3) Penyimpanan
4) Distribusi
5) Penggunaan
6) Penghapusan
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pengelolaan
sarana dan prasarana kantor merupakan kegiatan yang meliputi perencanaan
kebutuhan, pengadaan, pencatatan/inventarisasi, penyimpanan, pendistribusian,
pemeliharaan, dan penghapusan. Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana kantor
adalah agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang
bersifat administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik
dan efisien.
2.4 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
2.4.1 Hakikat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pemeliharaan
sarana dan prasarana kantor sebagai kegiatan pengurusan dan pengaturan sarana
dan prasarana kantor agar selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan dalam
rangka mencapai tujuan lembaga. Pemeliharaan mencakup daya upaya yang terus
menerus untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana kantor tetap dalam keadaan
baik.
Menurut Sri
Endang R, Sri Mulyani dan Suyyety (2010: 57) “Pemeliharaan merupakan kegiatan
terus menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan
baik atau siap untuk dipakai”.
Pendapat
berikutnya dikemukakan oleh Purwanto dan Muhamad Ali (2008: 224) yang
menyatakan “Pemeliharaan dan perawatan adalah kegiatan atau upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan
selalu
dalam kondisi
yang siap pakai dan berfungsi dengan baik”.
Pendapat lain
juga dikemukakan oleh Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto (2004: 106) yang
menyatakan bahwa pemeliharaan merupakan kegiatan pengelolaan alat/barang yang
berkaitan dengan upaya mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil
logistik serta menjamin jangka waktu pemakaian barang mencapai batas waktu yang
optimal.
Sedangkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah Pasal 1 juga menjelaskan bahwa “Pemeliharaan
adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua barang milik daerah
selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan
berhasil guna”.
Pada
hakikatnya, sarana dan prasarana kantor sebagai fasilitas penunjang dalam
proses aktivitas kerja guna mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, dalam penggunaan sarana dan prasarana kantor ketika proses
aktivitas kerja berlangsung, harus digunakan dengan sebaik-baiknya agar tidak
mengurangi nilai guna dan usia pemakaian dari sarana dan prasarana
tersebut. Upaya untuk melaksanakan hal
tersebut, dibutuhkan kegiatan pengelolaan terhadap sarana dan prasarana kantor
yang dilakukan oleh lembaga agar semua fasilitas yang dimiliki terjaga dengan
baik.
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa hakikat
pemerliharaan sarana dan prasarana kantor merupakan suatu kegiatan untuk
mempertahankan dan mengusahakan agar alat/barang kantor tetap dalam keadaan
baik untuk dipakai sampai mencapai batas waktu yang optimal.
2.4.2 Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Kegiatan
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dilakukan untuk menjamin sarana dan
prasarana yang ada dalam kondisi baik dan siap digunakan untuk menyelesaikan
tugas dan pekerjaan. Kegiatan
pemeliharaan memiliki beberapa tujuan dan manfaat.
Adapun tujuan
dan manfaat kegiatan pemeliharaan menurut beberapa ahli.
Menurut
Purwanto dan Muhamad Ali (2008: 233), pemeliharaan sarana dan prasarana
memiliki beberapa tujuan yang mencakup, antara lain:
- Menjamin sarana dan prasarana selalu dalam kondisi prima, siap digunakan untuk mendukung proses bisnis dan berfungsi dengan baik.
- Memperpanjang umur pemakaian sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses bisnis.
- Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai.
- Mengetahui kerusakan secara dini sehingga tindakan perbaikan dapat direncanakan dengan baik.
- Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak peralatan-peralatan yang kritikal.
- Menghindari terjadinya kerusakan fatal yang mengakibatkan waktu perbaikan yang lama dan biaya perbaikan yang besar.
- Meningkatkan budaya perusahaan untuk mengembangakan sistem manajemen perawatan dengan baik sehingga mempunyai dampak pada peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja.
- Meningkatkan motivasi pekerja
Tujuan pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai suatu
keberhasilan. Selain tujuan, adapun
manfaat pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana kantor menurut Vida
Hansa Farida, Lilis Nurlaela dan Asep Sumaryana (2005: 52), adalah sebagai
berikut:
- Barang-barang akan terpelihara dengan baik, sehingga jarang terjadi kerusakan.
- Memperpanjang umur barang (perlengkapan), sehingga tidak perlu diganti dalam waktu singkat.
- Menghindari kehilangan karena terkontrol terus.
- Menghindari penyimpanan yang tidak teratur.
- Dengan pemeliharaan, akan menghasilkan pekerjaan yang baik.
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dan manfaat
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor yaitu untuk menjamin, menjaga dan
mengoptimalkan alat/barang kantor baik secara fungsional maupun batas umur
pemakaian sehingga mampu mendukung kelangsungan kegiataan di suatu lembaga.
2.4.3. Macam-macam Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Kegiatan
pemeliharaan penting bagi setiap pegawai dalam suatu lembaga untuk menunjang
kegiatan operasional. Pemeliharaan dilakukan khusus terhadap barang inventaris
yang sedang dalam pemakaian tanpa mengubah bentuk aslinya. Pemeliharaan diselenggarakan agar setiap
barang kantor selalu dalam kondisi siap pakai dan dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dibagi menjadi
beberapa kriteria.
Menurut Ating
Tedjasutrisna, Nanang Yusuf Nurdin dan Euis Sumpriana (2000: 53) macam-macam
pemeliharaan barang-barang kantor dapat dilihat dari dua segi:
1) Menurut
kurun waktu
- Pemeliharaan sehari-hari, yaitu pemeliharaan yang dilakukan setiap saat (hari), dan dikerjakan oleh orang yang bertanggung jawab/menggunakan barang tersebut.
- Pemeliharaan berkala, yaitu dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan sekali, tiga bulan sekali dan dikerjakan baik oleh sendiri atau minta bantuan orang lain.
2) Menurut
jenis barang
- Barang bergerak, misalnya kendaraan bermotor, alat elektronik dan lain sebagainya. Pemeliharaannya dilakukan tiap hari atau berkala.
- Barang tidak bergerak, misalnya menutup kran air, memadamkan listrik. Pemeliharaannya dapat dilakukan tiap hari dengan tujuan untuk mencegah kerusakan, dan mencegah pemborosan.
Purwanto dan
Muhamad Ali (2008: 225) juga menyatakan macam-macam pemeliharaan sarana dan
prasarana, antara lain:
1) Perawatan
preventif (preventive maintenance), dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang
dapat menyebabkan peralatan/ mesin mengalami kerusakan pada waktu digunakan
dalam pekerjaan.
2) Perawatan
korektif (breakdown maintenance), dilakukan setelah peralatan/mesin mengalami
kerusakan atau ketidaknormalan fungsi sehingga tidak dapat beroperasi dengan
baik.
3) Perawatan
prediktif, dilakukan dengan memperkirakan kondisi peralatan dan mesin pada
waktu yang akan datang.
4) Perawatan
tidak terencana, jenis perawatan yang bersifat darurat yaitu dengan melakukan
perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
5) Proactive
Maintenance (perawatan secara produktif), dilakukan penentuan penyebab dari
permasalahan dan melakukan perbaikan terhadap penyebab terjadinya kegagalan
pada sistem.
6) Total
Produktif Maintenance (perawatan produktif menyeluruh), metode perawatan dan
pemeliharan yang mencakup seluruh kegiatan inspeksi dan pemeliharaan.
Berdasarkan
beberapa pendapat ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
pemeliharaaan sarana dan prasarana kantor perlu dilakukan dalam waktu yang
berkesinambungan agar sarana dan prasarana kantor yang ada dapat dipakai,
sehingga aktivitas kerja dapat berjalan dengan lancar. Pelaksanaan proses pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor dapat dilakukan dengan pemeliharaan rutin, berkala, preventif
dan represif agar sarana dan prasarana kantor senantiasa siap pakai dan
terhindar dari kerusakan serta dapat mengurangi biaya pemeliharaan yang banyak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarana kantor
merupakan sesuatu fasilitas pelengkap berupa barang atau benda bergerak yang
secara langsung dapat digunakan untuk memudahkan pelaksanaan proses kegiatan
kantor dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh sarana kantor
seperti meja, kursi, tempat penyimpan dokumen, mesin-mesin kantor,
peralatan/perlengkapan kantor dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu
berupa non fisik yang menjadi pedoman, patokan, ataupun standar bagi
orang-orang dalam bekerja di kantor tersebut. prasarana kantor ini membimbing
orang-orang bekerja sesuai aturan yang berlaku.
Sarana dan prasarana kantor secara garis besar tidak jauh berbeda. Sarana dan prasarana merupakan suatu alat
penunjang suatu proses dan upaya yang dilakukan oleh suatu
perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuannya.
Maka dapat
disimpulkan bawa dalam kegiatan perkantoran tentunya perlu diperhatikan perihal
sarana dan prasarana kantor juga dalam pengelolaan serta perawatannya pula
perlu diperhatikan demi melancarkan seluruh kegiatan dan aktivitas perkantoran.
3.2 Saran
Dengan membaca
makalah ini diharapkan pembaca mampu memahami dan mengimplementasikan pemahaman
mengenai sarana dan prasarana kantor, pengelolaan sarana dan prasarana kantor,
serta dalam pemeliharaan sarana dan prasarana kantor.
DAFTAR PUSTAKA
A.S, Moenir.,
1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara.
Bafadal,
Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Donni Juni
Priansa dan Agus Garnida. (2013). Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien, dan
Profesional. Bandung: Alfabeta.
H. Subagya.
(1990). Manajemen Logistik. Jakarta: CV Haji Masagung.
Joko Kumoro.
(2000). Manajemen Perkantoran. Diktat Kuliah. FIS UNY.
Jones, James J.
1969. Secondary School Adminisration. New York: McGraw Hill, Book Company.
Lim, Francis.
2008. Filsafat Teknologi. Yogyakarta : Canisius.
Lithica
Rusniyanti Retno Arum. (2013). Pelaksanaan Fungsi Pengadaan dan Fungsi
Pemeliharaan dalam Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 1 Depok Sleman
Yogyakarta. Skripsi: UNY.
Lukas Dwiantara
dan Rumsari Hadi Sumarto. (2004). Manajemen Logistik Pedoman Praktis bagi
Sekretaris dan Staf Administrasi. Jakarta: PT Grasindo.
Mulyani, Sri
dkk. 2008. Modul memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi
Perkantoran. Jakarta: ERLANGGA
Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Barang Milik Daerah.
Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Kerja Pemerintah Daerah.
Purwanto dan
Muhamad Ali. (2008). Teknik dan Manajemen Pergudangan . Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK
Sedarmayanti.
2009. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran. Bandung: Mandar
Maju
Soelisno, dkk.
(1982). Pengetahuan Mesin Kantor. Bandung: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sondang P.
Siagian. (1992). Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sri Endang R,
Sri Mulyani dan Suyyety. (2010). Modul Memahami Prinsip- Prinsip
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
Sugiyono.
(2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatf, Pendekatan
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno dan
Suherman. (2007). Modul Menggunakan Peralatan Kantor. Sukabumi: Yudhistira.
The Liang Gie.
2009. Administrasi Perkantoran Modern(Cetakan ke-9). Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta
Tim Penyusun
KBBI Depdiknas Dendy Sugiyono, dkk. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Vida Hansa
Farida, Lilis Nurlaela dan Asep Sumaryana. (2004). Menggunakan Peralatan
Kantor. Bandung: CV. Armico.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar